Tuesday, November 7, 2017

Mempertanyakan Alam Rahim







Miris!

Pagi tadi, saya baru mendengar siraman rohani di sebuah televisi. Seorang ustad dengan suara menggelegar mengatakan bahwa seorang wanita baru sejati menjadi wanita ketika melahirkan. Sayangnya, dengan segala hormat, ustad tersebut jelas sekali menyudutkan wanita yang memilih melahirkan secara caesar. Sang ustad memandang sebelah mata terhadap wanita yang memilih melahirkan secara caesar. Karena dianggap, melahirkan caesar membuat wanita tidak merasakan rasa sakit melahirkan dan tidak bisa menjadi ibu sepenuhnya. Saya yakin, kalimat ustad tersebut membuat sebagian wanita tergores hatinya. Terutama mereka yang terpaksa memilih melahirkan secara caesar karena kondisi yang terdesak bukan karena mengikuti trend. Bagaimana tidak? Mereka tidak pantas menyandang status wanita sejati karena kondisi di luar kemampuan mereka untuk mengatasinya. Seringkali, banyak wanita yang harus memilih caesar demi keselamatan buah hatinya. Sebesar apapun keinginannya untuk melahirkan secara normal apabila keselamatan buah hati terancam maka ia harus menepiskan egonya. Barangkali sang ustad lupa, bahwa bekas jahitan dari operasi caesar akan meninggalkan rasa sakit luar biasa yang tidak kalah dengan rasa sakit melahirkan. Dimana rasa sakit ini bisa dirasakan berhari-hari hingga hitungan minggu. 

Mungkin karena sang ustad adalah seorang laki-laki, hingga ia kurang mengetahui bahwa apapun cara yang dilakukan seorang wanita untuk melahirkan anaknya ke dunia membutuhkan pengorbanan yang tidak main-main. Baik itu normal, caesar, water birth maupun yang lainnya. Semua memiliki perjuangan besar yang sama sekali tidak pantas untuk dibeda-bedakan! Demi melahirkan buah hati, semua wanita mempertaruhkan NYAWA mereka. Keberanian, ketulusan dan pengorbanan sepenuh hati itulah yang menjadikan seorang wanita menjadi wanita sejati. Bukan malah diukur dengan metode melahirkan apa yang harus dilakukan.